Senin, 21 September 2009

Giok Asli Sesuatu Yang Langka



Batu giok, merupakan jenis batu yang lekat dengan kebudayaan Cina.
Jenis batu alam ini memiliki ciri khas permukaan yang mengkilap, halus, bobotnya berat dan warnanya sangat spesifik.
Giok berasal dari gunung giok, letaknya di perbatasan antara Cina dan Birma.
Dari sekian daerah penghasil batu giok, hanya yang berasal dari Burma dan bagian selatan Cina paling baik kualitasnya, dari negara lain mutunya kurang baik. Kabarnya, giok asal Burma ini tahan oleh temperatur tinggi yang biasanya menghilangkan warna khasnya.

Selain memiliki keindahan tiada tara, giok juga memiliki cerita menarik mengenai perkembangan sejarahnya. Batu ini sudah dikenal sejak bangsa Cina kuno dan banyak diketemukan di pekuburan era Neolithicum, sekitar 2000-5000 SM. Mereka percaya bahwa batu giok ini berperan sebagai pelindung tubuh manusia. Lantaran itu, batu giok dibawa serta sampai ke akhir hayat, yakni dikubur bersama peti mati karena percaya bahwa ada kehidupan setelah kematian.

Daerah Khotan di Asia Tengah populer sebagai daerah sumber mineral nephrite penghasil batu giok warna putih dan kehijauan.
Kualitas air di sepanjang anak sungai daerah itu amat kaya dengan mineral tinggi. Saat raja Qianlong berkuasa di masa dinasti Qing, daerah lain sebagai sumber nephrite diketemukan lagi.
Kemudian terjadi revolusi ukiran gaya dan ukuran batu giok karena bongkahan batu nephrite lebih besar. Batu giok pun tumbuh menjadi wujud dari kemegahan hidup glamor dan status simbol di lingkungan istana di Cina.

Pertengahan abad ke-19, ukiran batu jade memasuki dunia barat.
Perkembangan desain perhiasan di Cina semakin meluas dengan bentuk yang makin indah. Kuatnya aliran seni Art Deco pada 1920-an mempengaruhi perkembangan perhiasan giok ke seluruh dunia.

Ada lagi yang yakin mengenai warna giok yang lama kelamaan menjadi tua, menandakan bahwa orang tersebut sedang beruntung.
Serta, kepercayaan masyarakat di daratan Cina, terutama kaum pekerja atau pengusaha muda, yang sengaja mencari batu giok alam yang asli untuk dipakai sebagai pengukur tingkat keberuntungan terhadap karyanya atau usahanya.
"Jangan pernah menjual giok yang sudah berubah warna menjadi tua, kendati harganya tinggi. Karena khawatir usahanya menurun.

Yang paling baik kualitasnya, batu giok yang permukaannya halus dan warna hijaunya pekat. "Warna hijau sudah melekat pada sosok batu giok."
Kendati batu giok ada yang berwarna merah muda, ungu, jingga, hitam, lavender dan putih, namun yang berwarna hijau diyakini paling mahal.